March 18, 2011

Hubungan antara 'Dinamit' dan 'Hadiah Nobel'

           Tahun 1853 sampai 1856 terjadi Perang Krimea antara Rusia melawan Inggris, Perancis, Turki dan Sardinia. Alfred Nobel adalah anak pengusaha torpedo dan ranjau yang menjual barang dagangannya untuk kepentingna perang Rusia. Setelah perang selesai, Rusia tidak butuh Torpedo dan ranjau sehingga perusahaannya bangkrut. Nobel kembali ke negara kelahirannya, Swedia, dan mendirikan pabrik nitrogliserin, bahan peledak cair. Tahun 1864, pabrik itu meledak, lima orang karyawan, termasuk adik Nobel tewas. Pabriknya lalu ditutup pemerintah.
          Secara Kebetulan, Nobel melihat nitrogliserin menetes ke tanah berkapur. Dari perpaduan antara nitrogliserin dan tanah berkapur itu, terciptalah dinamit yang cukup aman. Nobel membuat pabrik dinamit dan menjadi kaya raya. Kehebatan dinamit dalam perang menyebabkan korban jiwa yang sangat besar dan belum pernah terjadi sebelumnya. Nobel pun menyesal. Akhirnya, dalam wasiatnya, ia menyebutkn bahwa sebagian hartanya disumbangkan untuk kemajuan ilmu pengetahuan. Maka didirikanlah suatu yayasan yang memberikan Hadiah Nobel setiap tahunnya.

No comments:

Post a Comment