September 20, 2011

PEMERINTAHAN

       Ketika seorang raja/penguasa tidak mampu lagi untuk memimpin (dengan otak, berperikemanusiaan), maka terjadilah pembenaran diri, dan berlakunya kekuatan otot. Kalau sudah seperti ini, pemerintahannya tidak akan berjalan dengan baik.

       Pemimpin awalnya baik, tetapi setelah lama berkuasa mentalnya merosot, maka terjadilah pembenaran diri, sehingga dia bertindak sewenang-wenang, dan negara itu tidak akan lagi menjadi negara yang ideal, melainkan negara yang menerapkan sistem ke-diktatoran.

1. Raja harus buas seperti singa
2. Raja harus cerdik seperti kancil

       Menurut John Locke (Bapak HAM), "Individu tidak boleh menyerahkan seluruh haknya (Hak Asasi Manusia) kepada penguasa, karena ada hak rakyat yang harus tetap melekat pada dirinya. 
       Menurut Montesque, yang mengemukakan teori Trias Politika, " Kaisar dipilih oleh rakyat, jadi kaisar tetap harus memerhatikan rakyatnya, jangan bertindak sewenang-wenang.
       Menurut Thomas Hobbes "Hak rakyat hrus diserahkan sepenuhnya kepada penguasa agar penguasa bisa memerintah dengan nyaman. Hak rakyat tidak boleh ditarik kembali."

       Menurut pendapat seorang ahli tentang kekuasaan seorang raja bergantung pada rakyat "Lemahkan rakyatmu, tundukkan rakyatmu, maka raja akan berkuasa. Kalau rakyat, kuat, habislah raja." contohnya, negara Mongolia yang menerapkan hukum ini.

di negara demokrasi, yang terjadi adalah "suara rakyat adalah suara tuhan"

No comments:

Post a Comment